“Jingga”

mungkin salahku,

menunggu syair- syair lewat senja yang temaram,

sedangkan kamu merajutnya dalam fajar.

ataukah salahmu menguntai rasa dalam diam,

sehingga angin tak dapat mengirimkan nadanya….

sudah, cukupkan saja,

karena bait-bait  kita tak pernah serupa,

karen melodi kita tak seirama,

hentikn…dan dendangkanlah lagu yg berbeda,

bersama mereka yang mengerti suara kita……

Untuk mu, yang menghantui hari hari ku.

Stasiun Cinta

Stasiun Cinta, Dimana Kita? Manusia hadir ke dunia, lalu bergerak lincah di muka bumi. Apa yang menggerakkan sesungguhnya? Jawabnya adalah Cinta. Kehendak, kepasrahan, kegirangan, kekecewaan, harapan, angan-angan dan berbagai bentuk ekspresi jiwa manusia tampak saling bersahutan dikarenakan percikan cinta yang saling berpaut satu dengan lainnya.

Namun jangan salah, memahami Cinta itu erat kaitannya dengan cara kita membenamkan kekuatan cinta dalam diri. Termasuk soal cara menautkan rasa Cinta. Sebab ibarat air yang masuk ke lubang telinga, hanya akan keluar jika disambut dengan air yang sama. Benar-benar sama. Memahami soal itu, kata para filosof, ditemukan 3 stasiun Cinta.

Pertama,

Gayung Bersambut… II

Waktu terus berlalu, dan tak terasa moment itu sudah seminggu lamanya telah berlalu. Hari minggu biasanya orang-orang pada libur, tapi karena tugas kantor mengharuskan saya harus hadir dan slalu stanbay dikantor. Pagi itu seperti biasanya aku tiba dikantor pukul 07.00 wita. Tapi kantor begitu sepi, aku tidak bisa masuk karena pintu kantor terkunci, petugas jaga malam mungkin sudah pulang, tinggal menunggu yang tugas pagi, tapi ia belum juga datang, sehingga aku hanya bisa duduk dibawah pohon tempat parkiran kantor. Jam ditangan ku sudah pukul 08.15 wita tapi masih belum juga ada teman kantor yang datang, karena terlalu lama menunggu dalam hati aku menyanyikan sepenggal lagu dari Ribas band asal Kota Celebes. “menunggu….uuu ternyata meletihkan…” ah…. jadi bosan juga. Tapi, akhirnya ada sepeda motor yang melaju masuk kedalam tempat parkiran kantor dekat tempatku duduk. Disusul dengan beberapa motor yang lain. Oh ..ternyata mereka adalah

Gayung Bersambut…………

ini cerita tentang 274371  pasti yang lagi lihat angka-angka itu akan bingung… tapi jangan khawatir  ini dia ceritanya

Hari itu aku tak seperti biasanya saat aku ingin berangkat kerja, biasanya aku hanya sarapan kemudian langsung berangkat begitu saja. Tapi pagi itu aku merasakan sesuatu yang membuat ku begitu semangat seperti ada energy positif yang masuk kedalam  jiwa ku, aku tiba-tiba saja , memikirkan tentang keluarga, tentang siapakah jodoh ku kelak, aku memikirkan tentang segala sesuatu yang terjadi dikehidupanku kelak. Sempat aku tersenyum membayangkan semua itu, membayangkan tentang keluarga, pernikahan, anak,… oh Tuhan apa yang sedang kupikirkan semuanya tentang kehidupan. Ku pejamkan mataku sejenak dan berdo’a kepada sang pemilik Rabb dan berharap agar kelak ia menemukan ku dengan Jodoh ku. Amin..

Hari ini ada kegiatan Bimtek  diluar kota dan aku ditunjuk sebagai panitianya. Peserta sudah mulai banyak yang berdatangan dari daerah lain. Aku bisa dibilang masih baru untuk ikut sebagai panitia dalam acara seperti itu. Tapi aku belajar banyak dari teman-teman ku yang sudah senior bekerja ditempat ku. Sebelum acara dimulai BUKU MODUL PELATIHAN diberikan kepada setiap peserta yang ikut dalam Bimtek tersebut. Setelah acara dimulai aku kemudian meluangkan waktu sejenak mengetik SK yang kubawa dari kantor.

Lagi asik mengetik aku, dikejutkan dengan

Do’a untuk Cinta

Aku tahu, saat ini akan datang,
Saat engkau mengujiku dengan rasa ini
Pada seorang hamba-Mu yang rupawan

Aku tak tahu, apakah Engkau juga mengujinya dengan rasa ini
Saat ruang-ruang di otakku terisi penuh oleh bayangannya
Pada satu sudut persimpangan yang membingungkan

Namun ia nyata dan mungkin terasa indah
Inikah anugerahMu ya Allah?
Inikah cinta yang telah lama kucari?